PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem
koloid sebenarnya terdiri atas dua fase, yaitu fase terdispersi dengan ukuran
tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase
terdispersi sedangkan sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan
disebut medium pendispersi.
Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering bersinggungan dengan sistem koloid sehingga
sangat penting untuk dikaji. Sebagai contoh, hampir semua bahan pangan
mengandung partikel dengan ukuran koloid, seperti protein, karbohidrat, dan
lemak. Emulsi seperti susu juga termasuk koloid. Dalam bidang farmasi,
kebanyakan produknya juga berupa koloid, misalnya krim, dan salep yang termasuk
emulsi.
Dalam
industri cat, semen, dan industri karet untuk membuat ban semuanya melibatkan
sistem koloid. Semua bentuk seperti spray untuk serangga, cat, hair spray, dan
sebagainya adalah juga koloid. Dalam bidang pertanian, tanah juga dapat
digolongkan sebagai koloid. Jadi sistem koloid sangat berguna bagi kehidupan
manusia.
Dika Ramadanu
07.33.00
New Google SEO
Bandung, IndonesiaLaporan Fisika Farmasi Dispersi Koloidal Dan Sifat-Sifatnya
Posted by Dika Ramadanu on Selasa, 02 Oktober 2018
Label: apa aja
Laporan,
Laporan Fisika Farmasi
Lokasi: aceh tengah
Banda Aceh City, Banda Aceh City, Aceh, Indonesia
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dalam bidang farmasi, zat-zat yang
digunakan sebagai bahan obat kebanyakan berukuran kecil dan jarang yang berada
dalam keadaan optimum. Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan
penting dalam bidang farmasi sebab merupakan penentu bagi sifat-sifat, baik
sifat fisika, kimia dan farmakologik dari bahan obat tersebut.
Dika Ramadanu
07.29.00
New Google SEO
Bandung, IndonesiaLaporan Fisika Farmasi Ukuran Partikel
Posted by Dika Ramadanu on Senin, 01 Oktober 2018
Label: apa aja
Laporan,
Laporan Fisika Farmasi
Lokasi: aceh tengah
Banda Aceh City, Banda Aceh City, Aceh, Indonesia
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Banyak
fenomena alam yang mempunyai hubungan dengan adanya tegangan permukaan namun
seringkali kita tidak menyadarinya. Peristiwa-peristiwa alam yang tidak kita
perhatikan dengan teliti misalnya tetes-tetes zat cair pada pipa keran atau
tetesan air hujan yang membuat bentuk hampir bulat, nyamuk atau serangga yang
dapat berjalan diatas air, serta peristiwa terapungnya pisau silet atau jarum
jahit diatas air meskipun kerapatannya lebih besar daripada air. Hal tersebut
dapat terjadi karena adanya gaya-gaya yang bekerja pada permukaan zat cair atau
pada batas antara zat cair dengan bahan lain.
Dika Ramadanu
01.13.00
New Google SEO
Bandung, IndonesiaLaporan Fisika Farmasi Penentuan Tegangan Permukaan
Posted by Dika Ramadanu on Minggu, 30 September 2018
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan
buffer kadang menyulitkan karena hampir setiap analisa membutuhkan kondisi pH
tertentu yang relatif stabil. Karena banyaknya macam dan jenis buffer,
pemilihan buffer yang akan digunakan menjadi masalah tersendiri. Dalam memilih
buffer, yang harus diperhatikan adalah pH optimum serta sifat-sifat
biologisnya. Banyak jenis buffer yang mempunyai impak terhadap sistem biologis,
aktivitas enzim, substrat, atau kofaktor
Dika Ramadanu
01.09.00
New Google SEO
Bandung, IndonesiaLaporan Fisika Farmasi Buffer dan Kapasitas Buffer
Posted by Dika Ramadanu on Sabtu, 29 September 2018
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Kinetika reaksi
menggambarkan suatu study secara kuantitatif tenang perubahan – perubahan kadar
terhadap waktu oleh reaksi kimia. Kecepatan reaksi di tentukan oleh kecepatan
terbentuknya zat hasil, dan kecepatan pengurangan reaktan. Tetapan kecepatan
(K) adalah faktor pembanding yang menunjukkan hubungan antara kecepatan reaksi
dengan konsentrasi reaktan.
Dika Ramadanu
00.39.00
New Google SEO
Bandung, Indonesia
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Topik mengenai larutan perlu dipelajari lebih
mendalam karena sangat penting, khususnya untuk ahli farmasi, sehingga dapat
mengerti teori dan penerapan dari gejala kelarutan dan dapat membantu memilih
medium pelarut yang paling baik untuk obat atau kombinasi obat, membantu
mengatasi kesulitan- kesulitan tertentu yang timbul pada waktu pembuatan
larutan farmasetis (dibidang farmasi). Pengetahuan yang lebih mendetail
mengenai kelarutan dan sifat-sifat yang berhubungan dengan itu juga memberikan
informasi mengenai struktur dan obat gaya antarmolekul obat.
Dika Ramadanu
00.29.00
New Google SEO
Bandung, IndonesiaLaporan Fisika Farmasi Kelarutan Semu/Total(Apparent Solubility)
Posted by Dika Ramadanu on Kamis, 27 September 2018
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam bidang farmasi,
obat merupakan salah satu kebutuhan yang digunakan dalam upaya menunjang upaya
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat. Banyak bentuk sedian farmasi
yang beredar di masyarakat diantaranya sediaan padat dan cair, terdapat sediaan
yang mengandung bahan aktif yang kelarutannya kecil dalam air. Suatu
obat harus mempunyai kelarutan dalam air agar manjur secara terapi sehingga
obat masuk ke sistem sirkulasi dan menghasilkan suatu efek terapeutik.
Senyawa-senyawa yang tidak larut seringkali menunjukkan absorbsi yang tidak
sempurna atau tidak menentu.
Dika Ramadanu
00.24.00
New Google SEO
Bandung, Indonesia
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Fenomena distribusi dan kelarutan sangat penting
dipelajari dalam bidang farmasi karena kelarutan dapat membantu kita untuk
memilih medium pelarut yang cocok untuk obat dan dapat digunakan sebagai uji
kemurnian dari obat.Selain itu kelarutan dapat memberi penjelasan atau
informasi mengenai struktur obat dan gaya antar molekul obat.
Dika Ramadanu
00.34.00
New Google SEO
Bandung, Indonesia