BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Banyak
fenomena alam yang mempunyai hubungan dengan adanya tegangan permukaan namun
seringkali kita tidak menyadarinya. Peristiwa-peristiwa alam yang tidak kita
perhatikan dengan teliti misalnya tetes-tetes zat cair pada pipa keran atau
tetesan air hujan yang membuat bentuk hampir bulat, nyamuk atau serangga yang
dapat berjalan diatas air, serta peristiwa terapungnya pisau silet atau jarum
jahit diatas air meskipun kerapatannya lebih besar daripada air. Hal tersebut
dapat terjadi karena adanya gaya-gaya yang bekerja pada permukaan zat cair atau
pada batas antara zat cair dengan bahan lain.
Pada percobaan kali ini kita akanmenganalisa
tegangan permukaan pada cairan dengan menggunakan metode pipa kapiler. Dengan
menganalisa tegangan permukaan menggunakan metode berat tetes, kita dapat
mengetahui nilai tegangan permukaan dari suatu larutan.
1.2.
Rumusan Masalah
Berapa tegangan permukaan Air yang diukur dengan metode
kenaikan kapiler ?
Berapa tegangan permukaan tween 1%, 5%, dan 10% yang diukur
dengan metode kenaikan kapiler ?
Berapa tegangan permukaan parafin cair yang diukur dengan
metode kenaikan kapiler ?
1.3. Tujuan Percobaan
Tujuan pada percobaan ini yaitu mengenal dan
membiasakan diri dengan konsep dan pengukuran tegangan muka.
1.4.
Manfaat
Percobaan
Adapun manfaat dari percobaan ini yaitu
dapat mengenal dan membiasakan diri dengan konsep dan pengukuran tgangan muka.
BAB II
TINJAUAN
KEPUSTAKAAN
Permukaan zat cair mempunyai sifat ingin merenggang,
sehingga permukaannya seolah-olah ditutupi oleh suatu lapisan yang elastis. Hal
ini disebabkan adanya gaya tarik-menarik antar partikel sejenis didalam zat
cair sampai ke permukaan. Di dalam cairan, tiap molekul ditarik oleh molekul
lain yang sejenis di dekatnya dengan gaya yang sama ke segala arah. Akibatnya
tidak terdapat sisa (resultan) gaya yang bekerja pada masing-masing molekul.
Adanya gaya atau tarikan kebawah menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dan
berada dalam keadaan tegang. tegangan ini disebut dengan tegangan permukaan
(Herinaldi, 2004).
Pada
metode kenaikan kapiler, gaya yang ada antara molekul-molekul yang sama dikenal
sebagai gaya kohesif. Gaya yang ada antara molekul-molekul yang tidak sama,
seperti gaya antara zat cair dan dinding dari tabung kapiler gelas, dikenal
sebagai gaya adesif. Bilamana gaya adesif antara molekul zat cair dan dinding
kapiler itu lebih besar daripada gaya kohesif maka zat cair tersebut dikatakan
membasahi dinding kapiler yaitu menjalar melalui dinding dan naik dalam tabung
(moechtar,1909).
Tegangan
permukaan (ɣ) suatu cairan dapat didefinisikan sebagai banyaknya kerja yang
dibutuhkan untuk memperluas permukaan
cairan sebanyak satu satuan luas. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mengukur tegangan permukaan. Cara yang paling mudah dan sederhana adalah dengan
metode kenaikan kapiler. Pada metode ini semua tabung kapiler yang bersih
dengan jari-jari r dimasukkan dalam cairan yang akan di ukur tegangan
permukaannya. Permukaan cairan akan naik sampai gaya gravitasi sama dengan gaya
ke atas yang disebabkan tegangan permukaan (Bird, tony, 1987).
Tegangan
yang terjadi pada air akan bertambah dengan penambahan garam-garam anorganik
atau senyawa-senyawa elektrolit, tetapi akan berkurang dengan penambahan
senyawa organik tertentu antara lain sabun. Didalam teori ini dikatakan bahwa
penambahan emulgator akan menurunkan dan menghilangkan tegangan permukaan yang
terjadi pada bidang batas sehingga antara kedua zat cair tersebut akan mudah
bercampur (Mawarda, 2009).
BAB
III
METODELOGI PERCOBAAN
3.1 Waktu
dan Tempat
Percobaan
Fisika Farmasi yang berjudul “Penentuan Tegangan Permukaan” ini dilakukan pada
tanggal 04 April 2014 pukul 14.20 sampai dengan 18.00 WIB. Percobaan ini
dilakukan di laboratorium Fisika Farmasi yang bertempat di gedung Training
Center Universitas Syiah Kuala (TC-Unsyiah).
3.2 Alat
dan Bahan
Alat-alat yang
digunakan adalah batang pengaduk, gelas
kimia 50 dan 100 mL, kaca arloji, labu ukur 100, spatula, piknometer,
pipa kapiler, skala meter, thermometer.
Bahan-bahan
yang digunakan adalah akuades, parafin cair, tissue, tween 80.
3.3 Prosedur
Percobaan
3.3.1
Pembuatan Reagensia
a.
Pembuatan larutan tween 1;5 dan 10% masing-masing
100 mL.
Diambil tween 0,1;0,5 dan 1 gram, masing-masing dimasukkan ke dalam gelas
kimia dan dilarutkan dengan akuades. Kemudian masing-masing tween dimasukkan
kedalam labu ukur. Ditambahkan akuadest hingga tanda batas. Dikocok perlahan
hingga homogen dan ditutup.
3.3.2
Pengukuran
a.
Penentuan Densitas Sampel
Ditimbang piknometer
kosong dan kering. Diisi dengan air yang sudah diketahui temperatunrya.
Dibersihkan dengan tissue hingga kering. Ditimbang. Dan diulangi prosedur untuk
tween 80 1;5 dan 1% serta parafin.
b.
Penentuan Tegangan Permukaan
Dimasukkan 25 mL zat
kedalam gelas kimia 50 mL. dimasukkan pipa kapiler ke dalam zat tersebut.
Diukur tinggi kenaikan permukaan zat dalam pipa kapiler.
DAFTAR PUSTAKA
Bird, Tony. 1987. Kimia Fisik Untuk Universitas.
Gramedia. Jakarta
Herinaldi.2004.Mekanika Fluida,
terjemahan dari “Fundamental of Fluids Mechanic” oleh
Donald F.
Young. Erlangga.Jakarta.
Mawarda. 2009. Tegangan Permukaan
dan Kapasitas. PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.
Moechtar. 1990. Farmasi Fisik.
Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.
Thanks for reading & sharing Dika Ramadanu
0 komentar:
Posting Komentar