Home » , » Laporan Fisika Farmasi Penentuan Tegangan Permukaan

Laporan Fisika Farmasi Penentuan Tegangan Permukaan

Posted by Dika Ramadanu on Minggu, 30 September 2018


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang
Banyak fenomena alam yang mempunyai hubungan dengan adanya tegangan permukaan namun seringkali kita tidak menyadarinya. Peristiwa-peristiwa alam yang tidak kita perhatikan dengan teliti misalnya tetes-tetes zat cair pada pipa keran atau tetesan air hujan yang membuat bentuk hampir bulat, nyamuk atau serangga yang dapat berjalan diatas air, serta peristiwa terapungnya pisau silet atau jarum jahit diatas air meskipun kerapatannya lebih besar daripada air. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya gaya-gaya yang bekerja pada permukaan zat cair atau pada batas antara zat cair dengan bahan lain.

Pada percobaan kali ini kita akanmenganalisa tegangan permukaan pada cairan dengan menggunakan metode pipa kapiler. Dengan menganalisa tegangan permukaan menggunakan metode berat tetes, kita dapat mengetahui nilai tegangan permukaan dari suatu larutan.

1.2.            Rumusan Masalah
Berapa tegangan permukaan Air yang diukur dengan metode kenaikan kapiler ?
Berapa tegangan permukaan tween 1%, 5%, dan 10% yang diukur dengan metode kenaikan kapiler ?
Berapa tegangan permukaan parafin cair yang diukur dengan metode kenaikan kapiler ?

1.3.      Tujuan Percobaan
Tujuan pada percobaan ini yaitu mengenal dan membiasakan diri dengan konsep dan pengukuran tegangan muka.

1.4.            Manfaat Percobaan
Adapun manfaat dari percobaan ini yaitu dapat mengenal dan membiasakan diri dengan konsep dan pengukuran tgangan muka.

BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Permukaan zat cair mempunyai sifat ingin merenggang, sehingga permukaannya seolah-olah ditutupi oleh suatu lapisan yang elastis. Hal ini disebabkan adanya gaya tarik-menarik antar partikel sejenis didalam zat cair sampai ke permukaan. Di dalam cairan, tiap molekul ditarik oleh molekul lain yang sejenis di dekatnya dengan gaya yang sama ke segala arah. Akibatnya tidak terdapat sisa (resultan) gaya yang bekerja pada masing-masing molekul. Adanya gaya atau tarikan kebawah menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dan berada dalam keadaan tegang. tegangan ini disebut dengan tegangan permukaan (Herinaldi, 2004).

Pada metode kenaikan kapiler, gaya yang ada antara molekul-molekul yang sama dikenal sebagai gaya kohesif. Gaya yang ada antara molekul-molekul yang tidak sama, seperti gaya antara zat cair dan dinding dari tabung kapiler gelas, dikenal sebagai gaya adesif. Bilamana gaya adesif antara molekul zat cair dan dinding kapiler itu lebih besar daripada gaya kohesif maka zat cair tersebut dikatakan membasahi dinding kapiler yaitu menjalar melalui dinding dan naik dalam tabung (moechtar,1909).

Tegangan permukaan (ɣ) suatu cairan dapat didefinisikan sebagai banyaknya kerja yang dibutuhkan untuk  memperluas permukaan cairan sebanyak satu satuan luas. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan. Cara yang paling mudah dan sederhana adalah dengan metode kenaikan kapiler. Pada metode ini semua tabung kapiler yang bersih dengan jari-jari r dimasukkan dalam cairan yang akan di ukur tegangan permukaannya. Permukaan cairan akan naik sampai gaya gravitasi sama dengan gaya ke atas yang disebabkan tegangan permukaan (Bird, tony, 1987).

Tegangan yang terjadi pada air akan bertambah dengan penambahan garam-garam anorganik atau senyawa-senyawa elektrolit, tetapi akan berkurang dengan penambahan senyawa organik tertentu antara lain sabun. Didalam teori ini dikatakan bahwa penambahan emulgator akan menurunkan dan menghilangkan tegangan permukaan yang terjadi pada bidang batas sehingga antara kedua zat cair tersebut akan mudah bercampur (Mawarda, 2009).
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
3.1    Waktu dan Tempat
Percobaan Fisika Farmasi yang berjudul “Penentuan Tegangan Permukaan” ini dilakukan pada tanggal 04 April 2014 pukul 14.20 sampai dengan 18.00 WIB. Percobaan ini dilakukan di laboratorium Fisika Farmasi yang bertempat di gedung Training Center Universitas Syiah Kuala (TC-Unsyiah).

3.2    Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk, gelas kimia 50 dan 100 mL, kaca arloji, labu ukur 100, spatula, piknometer, pipa kapiler, skala meter, thermometer.
Bahan-bahan yang digunakan adalah akuades, parafin cair, tissue, tween 80.  

3.3    Prosedur Percobaan
3.3.1        Pembuatan Reagensia
a.         Pembuatan larutan tween 1;5 dan 10% masing-masing 100 mL.
Diambil tween 0,1;0,5 dan 1 gram, masing-masing dimasukkan ke dalam gelas kimia dan dilarutkan dengan akuades. Kemudian masing-masing tween dimasukkan kedalam labu ukur. Ditambahkan akuadest hingga tanda batas. Dikocok perlahan hingga homogen dan ditutup.

3.3.2        Pengukuran
a.       Penentuan Densitas Sampel
            Ditimbang piknometer kosong dan kering. Diisi dengan air yang sudah diketahui temperatunrya. Dibersihkan dengan tissue hingga kering. Ditimbang. Dan diulangi prosedur untuk tween 80 1;5 dan 1% serta parafin.
b.      Penentuan Tegangan Permukaan
Dimasukkan 25 mL zat kedalam gelas kimia 50 mL. dimasukkan pipa kapiler ke dalam zat tersebut. Diukur tinggi kenaikan permukaan zat dalam pipa kapiler. 

DAFTAR PUSTAKA
Bird, Tony. 1987. Kimia Fisik Untuk Universitas. Gramedia. Jakarta
Herinaldi.2004.Mekanika Fluida, terjemahan dari “Fundamental of Fluids Mechanic” oleh
Donald F. Young. Erlangga.Jakarta.
Mawarda. 2009. Tegangan Permukaan dan Kapasitas. PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.
Moechtar. 1990. Farmasi Fisik. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.

Thanks for reading & sharing Dika Ramadanu

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar

Populer