PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem
koloid sebenarnya terdiri atas dua fase, yaitu fase terdispersi dengan ukuran
tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase
terdispersi sedangkan sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan
disebut medium pendispersi.
Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering bersinggungan dengan sistem koloid sehingga
sangat penting untuk dikaji. Sebagai contoh, hampir semua bahan pangan
mengandung partikel dengan ukuran koloid, seperti protein, karbohidrat, dan
lemak. Emulsi seperti susu juga termasuk koloid. Dalam bidang farmasi,
kebanyakan produknya juga berupa koloid, misalnya krim, dan salep yang termasuk
emulsi.
Dalam
industri cat, semen, dan industri karet untuk membuat ban semuanya melibatkan
sistem koloid. Semua bentuk seperti spray untuk serangga, cat, hair spray, dan
sebagainya adalah juga koloid. Dalam bidang pertanian, tanah juga dapat
digolongkan sebagai koloid. Jadi sistem koloid sangat berguna bagi kehidupan
manusia.
1.2.
Rumusan Masalah
·
Apa itu dispersi Koloidal
?
·
Bagaimana
sifat-sifat koloid dalam kehidupan
sehari-hari ?
1.3. Tujuan Percobaan
Tujuan
dari percobaan ini adalah memberikan gambaran tentang sifat-sifat larutan
koloidal.
1.4.
Manfaat
Percobaan
Manfaat
dari percobaan ini yaitu mahasiswa lebih memahami gambaran tentang sifat-sifat
larutan koloidal.
BAB
II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Sistem terdispersi terdiri dari partikel
kecil yang dikenal sebagai fase terdispers, terdistribusi ke seluruh medium
kontinu atau medium terdispersi. Bahan-bahan yang terdispers bisa mempunyai
jangkauan ukuran dari partikel-partikel berdimensi atom dan molekul sampai
partikel-partikel yang ukurannya diukur dalam milimeter. Oleh karena itu, cara
yang paling mudah untuk penggolongan sistem terdispers adalah berdasarkan garis
tengah partikel rata-rata dari bahan terdispers. Umumnya dibuat tiga golongan
ukuran, yaitu dispersi molekuler, dispersi koloid, dan dispersi kasar (Martin, 1993).
Koloid Liofilik, Sistem yang
mengandung partikel-partikel koloid yang banyak berinteraksi dengan medium
dispersi dikenal sebagai koloida liofilik (suka-pelarut). Karena afinitasnya
terhadap medium dispersi, bahan-bahan tersebut membentuk dispersi koloid, atau
sol dengan relatif mudah. Jadi, sol koloidal liofilik biasanya diperoleh hanya
dengan melarutkan bahan dalam pelarut yang digunakan. Koloida Liofobik, Golongan kedua
dari koloid ini tersusun dari bahan yang jika ada mempunyai tarik-menarik kecil
terhadap medium dispers. Golongan ini disebut liofobik (benci-pelarut) dan dapat
diramalkan sifatnya berbeda dengan koloida liofilik. Ini terutama karena tidak
adanya selimut pelarut di sekeliling partikel. Koloida liofobik umumnya
tersusun dari partikel-partikel anorganik yang terdispers dalam air (Petrucci ,
1985).
Efek Faraday-Tyndall, Bila
suatu berkas cahaya yang kuat dilewatkan melaluoi sol koloid, akan
terlihat suatu kerucut yang dihasilkan dari pemendaran cahaya oleh
partikel-partikel. Hal ini disebut efek Faraday-Tyndall. Gerak Brown, Jauh
sebelum Zisgmondy mengemukakan pergerakan partikel-partikel koloid secara acak
dalam bidang mikroskop, Robert Brown pada tahun 1827 telah mengkaji fenomena
ini. Gerak yang tidak beraturan, yang bisa diamati dengan partikel-partikel
sebesar kira-kira 5 µm, dijelaskan sebagai hasil pemboman partikel-partikel
oleh molekul-molekul medium dispersi. Kecepatan partikel meningkat dengan
berkurangnya ukuran partikel. (Atkins,
1999).
BAB
III
METODELOGI PERCOBAAN
3.1 Waktu
dan Tempat
Percobaan
Fisika Farmasi yang berjudul “Dispersi Koloidal Dan Sifat-Sifatnya” ini
dilakukan pada tanggal 28 Maret 2014 pukul 14.20
sampai dengan 18.00 WIB. Percobaan ini dilakukan di laboratorium Fisika Farmasi
yang bertempat di gedung Training Center Universitas Syiah Kuala (TC-Unsyiah).
3.2 Alat
dan Bahan
Alat-alat yang digunakan
adalah batang pengaduk, botol semprot, bunsen dan kaki
tiga, buret 50 mL, cawan porelin, erlenmeyer 250 mL, filler,gelas kimia 100 mL,
kaca arloji, labu ukur 100 dan 250 mL, pipet ukur 10 mL, spatula, statif dan
klem, timbangan.
Bahan-bahan yang digunakan
adalah etanol, FeCl3,mucilago gumma arabici,
NaCl.
3.3 Prosedur
Percobaan
3.3.1
Pembuatan Reagensia
a.
Pembuatan larutan stok mucilago
gumma arabici 105 100 mL
Diambil mucilago gumma arabici 1 gram. Dimasukkan dalam gelas kimia.
Dilarutkan dengan aquadest. Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL. Ditambahkan
aquadest hingga tanda batas. Dikocok perlahan hinng homogen dan ditutup.
b.
Pembuatan larutan stok
NaCl 10% 250 mL
Diambil NaCl 2,5 gram.dimasukkan kedalam gelas kimia. Dilarutkan dengan
aquadest . dimasukkan kedalam labu ukur 250 mL. Ditambahkan aquadest hingga
tanda batas. Dikocok perlahan hingga homogen dan ditutup.
c.
Pembuatan larutan stok
gelatin 5 dan 10% 100 mL
Diambil gelatin 1 gram. Dimasukkan kedalam gelas kimia. Dimasukkan
kedalam labu ukur 100 mL. Ditambahkan aquadest hingga tanda batas. Dikocok
perlahan hingga homogen dan ditutup.
d.
Pembuatan larutan stok
FeCl3 0,25 dan 0,5% 100 mL
Diambil FeCl3 0,025 dan
0,005 gram. Masing-masing dimasukkan kedalam gelas kimia. Dilarutkan dengan
aquadest. Masing- masing dimasukkan kedalam labu ukur100 mL. Ditambahkan
aquadest hingga tanda batas. Dikocok perlahan hingga homogen dan ditutup.
3.3.2
Pengukuran
a.
Pengaruh Elektrolit terhadap
Koloid
Dipipet
masing-masing 10 ml zat (mucilago gum arabici, gelatin, FeCl3)
kedalam erlenmeyer 250 mL. Dititrasi dengan NaCl 10%. Dicatat volume NaCl
hingga terjadi pperubahan (endapan). Diulangi percobaan seperti pada tabel data
pengamatan.
b.
Pengaruh
Alkohol terhadap Koloid
Dipipet masing-masing 10 mL zat (gelatin 5 dan
10 %) kedalam erlenmeyer 250mL. Dititrasi dengan etanol. Dicatat volume etanol
hingga terjadi perubahan (endapan).
c.
Reversibilitas Koloid
Dipipet masing-masing 5 mL zat (mucilago gum arabici, gelatin, FeCl3)
kedalam cawan. diuPKn. Ditambahkan 10 mL air dingin. Diamati pembentukan
larutan.
DAFTAR
PUSTAKA
Kartohadiprojo . 1999 . Kimia Fisika, terjemahan
dari “Physical Chemistry’ oleh Atkins. Erlangga . Jakarta .
Martin, A . 1993 . Farmasi Fisika . Gadjah
Mada University Press . Jogjakarta .
Petrucci, R. H. 1985 . General
Chemistry . Principles and Application . 4th Ed . Collier
Mac Inc . New York.
PEMBAHASAN DIDAPAT SAAT PRAKTIKUM!
Thanks for reading & sharing Dika Ramadanu
0 komentar:
Posting Komentar