Home » , » Laporan Kimia Dasar Stoikiometri

Laporan Kimia Dasar Stoikiometri

Posted by Dika Ramadanu on Sabtu, 22 September 2018



ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan mengenai " Stoikiometri ", percobaan ini mengenai pengamatan terhadap kuantitas molar pereaksi yang berubah-ubah, dan menghitung jumlah mol dari setiap larutan dengan molar dan volume masing-masing larutan. Tujuan dari percobaan ini untuk menentukan stoikiometri reaksi sistem: Pb(NO3)2 + HCl + H2O. Dalam percobaan ini digunakan larutan Pb(NO3)2, NaCl dan kertas saring, dimana larutan tersebut akan dicampur dan menghasilkan endapan dalam larutan lalu disaring di kertas saring dan dipanaskan sampai muncul kristal dari larutan tersebut dan kita dapat menghitung massa residu atau endapan kristal yang dihasilkan dari larutan yang dicampurkan. Massa residu diperoleh dari massa kertas saring awal dikurangi dengan massa kertas saring dengan endapan kristal.




BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
            Perhitungan kimia sangat penting di laboratorium, di pabrik, tetapi juga tidak jarang di rumah dan untuk kebutuhan – kebutuhan lain. Perhitungan ini meliputi misalnya: berapa banyak bahan baku yang diperlukan bila ingin memperoleh sejumlah hasil tertentu. Atau sebaliknya, bila tersedia sejumlah bahan baku, berapa paling banyak hasil yang didapat diperoleh. Dapat juga ibu rumah tangga yang mempunyai hobi menanam anggrek dan tanaman hias lain dan ingin menyemprot tanaman kesayangannya dengan pupuk langsung ke daunnya, lalu perlu membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.
            Perhitungan ini menyangkut reaksi – reaksi kimia dan ini yang menjadi sasaran utama dalam penulisan ini.; akan tetapi seperti contoh ibu rumah tangga tadi, juga diperlukan hitungan yang tidak langsung berhubungan dengan reaksi kimia. Perhitungan semacam itu juga perlu dibahas karena merupakan hal-hal yang kemudian dipakai dalam hitungan reaksi. Contoh lain ialah perhitungan yang berkaitan dengan banyaknya gas – berapa mol gas terdapat dalam gas dengan volume, tekanan dan suhu tertentu.
                Stoikiometri sendiri adalah hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terkait dalam suatu reaksi kimia. Percobaan ini sendiri dilakukan untuk menentukan titik maksimum dan titik minimum pada suatu system yang sesuai dengan titik stoikiometri system yaitu yang menyatakan perbandingan pereaksi-pereaksinya dalam senyawa.

1.2. Tujuan Percobaan
            Tujuan dari percobaan yaitu untuk menentukan stoikiometri reaksi sistem : Pb(NO3)2 + NaCl + H2O

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Reaksi kimia telah mempengaruhi kehidupan kita. Sebagai contoh : makanan yang kita konsumsi setiap saat setelah dicerna berubah menjadi tenaga tubuh. Nitrogen dan Hidrogen bergabungn membentuk ammonia yang digunakan sebagai pupuk, bahan bakar dan plastic dihasilkan dari minyak bumi. Pati dalam tanaman dalam daun disintetis dari CO2 dan H2O oleh pengaruh energi matahari. Jadi dapat dikatakan bahwa stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari kuantitas produk dan reaktan dalam reaksi kimia (Chang, 2003). Dengan kata lain stoikiometri adalah perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi (Syukri S, 1999).

2.1   Hukum-hukum dasar ilmu kimia

2.1.1 Hukum kekekalan massa
Hukum kekekalan massa ditemukan oleh Antonio Lauren Lavoisier (1785) yang berbunyi ”massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”. Contoh larutan A terdiri dari perak nitrat 3,40 gram dan 25 ml air ditambahkan kedalam larutan B yang terdiri dari 3,92 gram kalium kromat dan 25 ml air. Pada pencampuran ini terjadi reaksi dan menghasilkan endapan coklat. Setelah selesai dan ditimbang ternyata bobot campuran larutan A dan B itu tetap, yaitu 57,32 gram.

Berdasarkan hukum kekekalan massa cacah atom tiap unsur ( bersenyawa atau bebas) yang ada disebelah kiri tanda panah persis sama dengan cacah atom tiap unsur atau senyawa yang ada disebalah kanan.


2.1.2.      Hukum perbandingan tetap
Setelah munculnya hukum kekekalan massa, maka sekitar tahun 1800 Josep Louis Proust melakukan penelitian tentang hubungan massa unsur-unsur yang membentuk senyawa. Hasil penelitannya menunjukkan perbandingan massa unsur-unsur yang menbentuk suatu senyawa tetap. Kemudian lahir hukum proust atau hukum perbandingan tetap yang berbunyi: “setiap senyawa terbentuk dari unsur-unsur dengan perbandingan tetap”.

2.2.3.      Hukum perbandingan ganda
John Dalton tahun 1804 adalah orang yang pertama kali meneliti kasus adanya perbandingan tertentu suatu unsur-unsur yang dapat membentuk senyawa lebih dari satu, yang dikenal dengan nama hukum perbandingan tetap.Hukum Perbandingan Ganda berbunyi; “bila dua macam unsur yang sama banyaknya, massa unsur berikutnya dalam senyawa-senyawa itu akan berbanding  sebagai bilangan bulat positif dan sederhana”.

2.1.4.      Hukum perbandingan volume
Hubungan antara volume dari gas-gas dalam reaksi kimia telah diselidiki oleh Joseph Louis Gay-Lussac dalam tahun 1905. Hasil penelitian ini lahir hukum perbandingan tetap yang berbunyi: volume gas-gas yang bereaksi, volume gas-gas hasil reaksi , bila diukur pada suhu dan tekanan yang tetap akan berbanding sebagai bilangan bilangan bulat dan sederhana.

2.1.5.      Hukum Avogadro
Avogadro sangat tertarik mempelajari sifat gas dan pada tahun 1911 avogadro membuat hipotesis Avogadro yang berbunyi: pada suhu dan tekanan yang tetap, “semua gas yang volumenya sama akan mengandung mokelul yang sama cacahnya” (Syukri S 1999).

2.2.   Persamaan kimia
Persamaan kimia terdiri dari tiga hal yaitu pereaksi, anak panah dan hasil reaksi. Pereaksi adalah zat mula-mula yang terdapat sebelum terjadi reaksi. Hasil reaksi adalah zat apa saja yang dihasilkan selama reaksi kimia berlansung. Suatu reaksi kimia berimbang menujukkan rumus pereaksi kemudian anak panahdan hasil reaksi dengan jumlah atom dikiri dan di kanan anak panah sama.
Persamaan kimia memberikan dua macam informasi penting yaitu tentang sifat reaktan dan produk. Sifat reaktan dan produk harus ditentukan secara percobaan. Persamaan reaksi sering ditunjukkan keadaan fisika reaktan dan produk (Sastrohamidjojo H, 2000).

2.2.1.      Penulisan rumus kimia
Rumus suatu zat menyatakan banyaknya atom yang menyusun zat tersebut. Ada beberapa jenis rumus antara lain:
a.       Rumus Unsur
Rumus unsur kebanyakan unsur ditulis berdasarkan lambangnya baik yang monoatomik seperti Na, Ca, dan Fe, diatomik seperti; H2, Cl2, dan F2, maupun berupa poliatomik seperti S8 dan P4.
b.      Rumus Empiris
Rumus empiris menyatakan perbandingan bilangan bulat terkecil dari atom-atom yang membentuk suatu senyawa, misalnya H2O2 mempunyai rumus  empiris HO
c.       Rumus molekul
Rumus molekul menyatakan banyaknya atom yang sebenarnya yang terdapat dalam molekul atau satuan terkecil dari suatu senyawaan.


2.2.2.      Menulis persamaan berimbang
Untuk menulis suatu persamaan dapat dilakukan dengan dengan tiga cara yaitu sebagai berikut :
1.   Tulis nama pereaksi, kemudian anak panah, dan kemudian hasil reaksi, (Metana +  Oksigen  karbon dioksida + air)
2.   tulis ulang setiap pernyataan itu dengan menggunakan rumus tiap zat, (CH4  +   O2    CO2  +  H2O)
3.   berimbangkan persamaan dengan memilih koefisien bilangan bulat yang sesuai untuk setiap rumus, (CH4  +  2O2  CO2  +  2H2O)

Apabila satuan  rumus telah dikenali, ini merupakan cara sederhana untuk menentukan bobot rumus suatu senyawa. Bobot rumus adalah masa dari satuan rumus relatif terhadap massa yang ditentukan. 1200000 untuk atom  karena bobot atom juga relatif terhadap , bobot rumus dapat ditentukan dengan penjumlahan bobot atom-atomnya. Bilasuatu senyawa menganding molekul-molekul diskrit, dapat juga didefinisikan bobot molekulnya. Bobot molekul adalah massa dari sebuah molekul terhadap massa yang ditentukan 1200000 untuk satuan atom  (Ralph Petrucci, 1987).
Bobot satu mol suatu zat disebut bobot molar. bobot molar dalam gram suatu zat secara numeris sama dengan bobot molekul dalam satuan massa atom. Untuk menafsirkan persamaan kimia dalam kuantitas zat yang dapat dipelajari dilaboratorium mula-mula semua kuantitas dinyatakan dalam mol.
Hampir selalu terlalu terdapat pereaksi yang kurang banyak ketimbanag yang dibutuhkan agas semua pereaksi bersenyawa. Pereaksi pembatas adalah zat yang habis bereaksi saat reaksi kimia. Pereaksi sisa adalah zat yang masih tertinggal / bersisa pada reaksi kimia. Perhitungan yang didasarkan persamaan harus dimulai dari banyaknya pereaksi pembatas (keenan, 1984).
Mol dari suatu zat adalah banyaknya susatu zat yang mengandung 6,022  1023 satuan. Konsep mol sangatlah penting dalam ilmu kimia karena berguna dalam menentukan jumlah partikelzat jika diketahui massa dan massa relatif. Dalam perhitungan hubungan antara massa dengan mol adalah

            Keterangan : n = jumlah mol (mmol)
                              M = massa zat (M)
                               V = volume zat (ml)
Konsep mol juga terdapat pada gas dan suhu dengan tekanan yang sama. Persamaan ini dikenal dengan persamaan gas ideal yang dinyatakan sebagai

atau
            Keterangan  : T = suhu
                                 n = jumlah mol
                                 P = tekanan gas
                                 V = volume
                                 R = tetapan gas (0,082)
Terdapat banyak metode untuk menentukan presentase bobot dari unsur-unsur yang berbeda dalam suatu senyawa. Metode ini beraneka ragam tergantung pada mecam senyawa dan unsur yang menyusunnya. Dua metode klasik yaitu :
a.       Metode analisis pengendapan dapat digunakan bila berbentuk senyawa yang sedikit sekali larut. Misalnya suatu senyawa baru mengandung perak, maka dapat dilarutkan.

b.      Metode analisis pembakaran digunakan secara meluas. Jika suatu zat mengandung karbon dan hydrogen. Contoh senyawa itu setelah ditimbang dapat dibakar dalam suatu tabung tertutup dalam suatu aliran oksigen, untuk menghasilkan karbon dioksida dan air. Produk pembakaran dikeluarkan dari tabung dengan aliran oksigen kedalam 2 bahan penyerap, satu penyerap air dan lainnya menyerap karbon dioksida (Keenan, 1984)
Dengan mengetahui beberapa sifat jenis reaksi, kita dapat menerangkan reaksi-reaksi kimia lebih mudah untuk dipahami. Jenis-jenis reaksi kimia antara lain :
1.      Reksi pembakaran adalah suatu reaksi dimana unsur atau senyawa bergabing dengan oksigen membentuk senyawa yang mengandung oksigen sederhana. Misalnya (CO2, H2O, dan lain-lain)
2.      Reaksi penggabungan (sintesis) adalah suatu reaksi dimana sebuah zat yang lebih kompleks terbentuk dari dua atau lebih zat yang lebih sederhana (baik unsur maupun senyawa).
3.      Reaksi penguraian adalah suatu reaksi dimana suatu zat dipisah menjadi zat-zat yang lebih sederhana.
4.      Reaksi penggantian adalah suatu reaksi dimana sebuah unsur memindahkan unsur lain dalam suatu senyawa.

2.3.   Persamaan Reaksi Setara
Persamaan reaksi setara adalah persamaan yang menunjukkan jumlah atom yang sama antara reaktan maupun produk. Contohnya :
H2 + 1/2O2  H2O
Jumlah atom hydrogen dan oksigen dalam reaktan maupun produk adalah sama.
2.3.1.      Hukum boyle
Hukum boyle berbunyi “pada suhu dan jumlah mol yang sama, maka hasil kali tekanan dan volume selalu sama”.

2.3.2.      Hukum Boyle – Gay Lussac
Hukum Boyle – Gay Lussac berbunyi : “ untuk gas dengan massa tertentu, massa hasil kali volume dengan tekanan dibagi oleh suhu yang diukur dalam Kelvin adalah tetap”. Untuk gas-gas yang jumlahnya sama, maka berlaku :


2.3.3.      Hukum Dalton
Hukum Dalton berbunyi : “tekanan total dari campuran berbagai macam gas sama dengan jumlah tekanan parsial dan gas-gas yang saling bercampur tersebut”.

Ptotal = P1 + P2 + P3

Ada dua jenis reaksi kimia yang dibedakan berdasarkan panas, yaitu :
a.           Reaksi eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang melepas kalor. Kalor yang berpindah dari system ke lingkungan. Perubahan entalpi bernilai negative.
b.         Reaksi endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang menyerap kalor. Kalor berpindah dari lingkungan ke system. Perubahan entalpi bernilai positif.


DAFTAR PUSTAK
Keenan. 1984. Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga
Petrucci., Ralp. 1987. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga
S, syukri. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: ITB
Sastrohamidjojo, H. 2005. Kimia Dasar. Yogyakarta: UGM

PEMBAHASAN DIDAPAT SETELAH MELAKUKAN PRAKTIKUM!

Thanks for reading & sharing Dika Ramadanu

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar

Populer